Bab
III
Bisakah
Membaca Pikiran Orang Lain?
Anda semua adalah seorang pembaca pikiran. Sebab,
tanpa kemampuan untuk mengetahui pikiran serta perasaan orang lain, kita semua
tidak akan mampu menghadapii situasi sosial semudah apapun. Dengan membaca
pikiran , kita bisa membuat perkiraan tentang tingkah laku seseorang, lalu kita
bisa menentukan keputusan berikutnya.
Apabila kita melakukan pembacaan tersebut dengan
buruk, dampaknya bisa serius, konflik bisa saja terjadi akibat kesalahpahaman.
Membaca bahasa tubuh adalah komponen inti dari membaca
pikiran. Lewat bahasa tubuh, kita bisa mengetahui emosi dasar seseorang.
Peneliti menemukan bahwa ketika seseorang mengamati gerak tubuh orang lain
mereka dapat mengenali emosi sedih, marah, gembira, takut, serta berbagai wujud
emosi lainnya.
Ini adalah beberapa hal yang bisa membantu kita
membaca pikiran, yakni sebagai berikut :
1.
Kenalilah
Orang Lain
“Kemampuan membaca pikiran akan meningkat semakin kita
mengenal lawan bicara kita.’ Kata William Ickes. Hal tersebut bisa terjadi
karena :
a. Kita
mampu mengartikan kata-kata dan tndakan orang lain dengan lebih tepat setelah
mengamatinya dalam berbagai situasi.
b. Kita
tahu apa yang terjadi dalam hidup mereka dan mampu menggunakan pengetahuan itu
untuk memahami mereka secara lebih luas.
2.
Minta
Umpan Balik
Penelitian menunjukkan bahwa kita dapat meningkatkan
kemampuan membaca dengan cara menanyakan kebenaran dari tebakan kita. Misal, “Saya
mendengar sepertinya engkau sedang marah. Benar atau tidak?”
3.
Perhatikan
Bagian Atas dari Wajah
Emosi yang palsu biasanya diungkapkan pada bagian
bawah wajah seseorang. Sedangkan, menurut Calin Prodan. Profesor neurologi di
University of Oklahoma Health Sciences Center, emosi utama bisa dilihat dari
sebagian ke atas wajah, biasanya di sekitar mata.
4.
Lebih
Ekspresif
Ekspresivitas emosi cenderung timbal balik. Ross Buck
berkata, “Semakin kita ekspresif, semakin banyak pula kita akan mendapat
informasi mengenai kondisi emosional dari orang lain disekitar kita.”
5.
Santai
Seseorang cenderung “ menyamarkan diri” dengan lawan
bicaranya melalui postur tubuh dan pola napas. Jika kita merasa tegang, teman
bicara Anda bisa saja, secara tidak sadar, menjadi tegang pula lalu terhambat,
dan akhirnya menjadi sulit untuk dibaca. Ambillah napas panjang senyumlah, dan
coba untuk menampilkan keterbukaan serta menerima pada siapa pun yang bersama
anda.
6.
Tinjauan
Kritis
Emosi bisa berbeda di berbagai budaya. Ekspresi sedih
pada satu budaya, bisa jadi diinterpretasikan sebagai emosi lain di budaya
lain. Jadi, jika ingin membaca seseorang, kita perlu memerhatikan orang itu.
Jangan sampai salah menebak atau bahkan memicu terjadinya kesalahpahaman.